Yayasan
Achmad Bakrie menyelenggarakan acara Penghargaan Achmad Bakrie XIV, Sabtu, 20
Agustus 2016 yang lalu sebagai wujud apresiasi kepada tokoh-tokoh ilmuwan dan
periset nasional, sebagai penghargaan atas pencapaian pembangunan intelektual
dan menginspirasi masyarakat. Diantara penerima penghargaan itu adalah Dr.
Danny Hilman Natawijaya dalam kategori science atas pencapaiannya dalam riset
gempa dan tektonik. Ilmuan yang juga dijuluki Ustadz Gempa itu dianggap
memberikan sumbangsih dalam ilmu pengetahuan dan memberikan penyadaran bahwa
pendekatan keilmua mutlak diperlukan dalam penanggulangan bencana.
Foto : Attlantipedia.ie
Danny Hilman dalam akun facebooknya menceritakan
suka dukanya dalam melakukan penelitian koral
di wilayah kepulauan Mentawai yang kemudian menjadi dasar dalam penghitungan
siklus gempa. Beliau dan timnya sering dikejar -kejar penduduk, bahkan ada yang
mengacung-acungkan golok karena mereka disangka para pengebom ikan.
Sikap antipati juga ditunjukkan beberapa bulan sebelum gempa-tsunami melanda Aceh, ketika timnya
mempublikasikan prediksi tentang potensi gempa dan tsunami di Sumatra dan
melakukan penyuluhan tentang kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana tersebut.
Bencana Tsunami benar-benar terjadi
di Desember 2004, sehingga disangka klenik karena seolah-olah tahu sebelum
terjadi, padahalpadahal apa yang mereka paparkan dan serukan adalah hal yang
ilmiah. Ketika sedang giat melakukan publikasikan potensi gempa-tsunami
berikutnya dan giat propaganda untuk mitigasi bencana banyak dihujat dan
dianggap melakukan provokasi yang meresahkan masyarakat. Sebagian menganggap
prediksi-prediksinya setengah klenik, bahkan sebagian lagi menuduhnya
mendahului takdir Tuhan.
Beberapa waktu kemudian apa yang menjadi
topik risetnya tersebut benar-benar terjadi, secara berurutan terjadi
gempa-gempa besar dan ada yang dikuti tsunami. Gempa Nias 2005, Gempa-tsunami
Pangandaran 2006, gempa-tsunami Pagai 2010, dan yang masih dinantikan waktunya
gempa pada zona hening Megathrust Mentawai di sekitar Pulau Siberut.
Propaganda
Pengurangan risiko bencana yang telah dipelopori Danny Hilman dan Kawan-kawan
hingga saat ini masih dilakukan. BNPB-BPBD sebagai leading sektor dalam
Penanggulangan Bencana terus menggiatkan
penguatan kapasitas dan penyadaran masyarakat melalui upaya sosialisasi dan
pendidikan kebencanaan
Selamat
untuk Dr. Danny Hilman Natawijaya dan kawan-kawan.
(ysr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar