Rabu, 28 Mei 2014

MENGAPA ADA GUNUNG API

Pembentukan gunung api erat kaitannya dengan aktifitas tektonik lempeng dan naiknya magma ke permukaan bumi, lihat MENGAPA GEMPA.....? Bercerita tentang lempeng tektonik bumi. Setiap aktifitas tektonik yang berbeda menghasilkan karakteristik gunung api yang berbeda pula. Berikut adalah tiga penyebab terbentuknya gunung api, lihat gambar 1.
 
Gambar 1. Proses pembentukan gunung api pada zona subduksi, hotspot dan zona divergen.

Gunung api pada zona Subduksi

Zona Subduksi adalah tempat dimana bertemunya lempeng benua dengan lempeng samudera dimana lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua. Bagian ujung lempeng samudera yang menghujam ke dalam lapisan mantel bumi akan mengalami pelelehan dan menambah volume magma di dalam astenosfer. Tekanan yang diberikan akibat pelelehan ini juga menyebabkan naiknya magma menuju permukaan kerak bumi melaui celah-celah atau retakan-retakan pada kerak bumi sehinga membentuk kantong-kantong magma. Kantong-kantong magma di dalam kerak bumi inilah yang nantinya menjadi dapur-dapur magma pemasok material gunung api. Peningkatan aktifitas tektonik pada zona subduksi dapat meningkatkan aktifitas gunung api.

Komposisi magma di dalam mantel bumi awalnya bersifat basa (basaltic), namun ketika bercampur dengan lelehan batuan kerak benua yang bersifat asam, maka pada umumnya gunung api yang dihasilkan di sepanjang sabuk zona subduksi akan bersifat intermediet menghasilkan batuan gunung api andesitik, dengan karakteristik erupsi berupa lelehan lava kental, letusan kuat dan hembusan awan abu. Muntahan material berupa perselingan lelehan lava dan piroklastik dari letusan dan hembusan yang memuntahkan batuan, kerikil, pasir dan abu akan menghasilkan gunung api berlapis atau strato volcano, lihat BENTUK-BENTUK GUNUNG API
BENTUK-BENTUK GUNUNGAPI
BENTUK-BENTUK GUNUNGAPI
.

Gunung api Hotspot

Gunung api hotspot dibentuk pada titik-titik panas yang muncul di tengah-tengah kerak samudera. Magma yang bersifat basaltik muncul kepermukaan membentuk tameng-tameng lava yang berlapis hingga muncul di atas permukaan laut membentuk daratan vulkanik dan gunung api di tengah samudera. Sifat lava yang encer dan cepat membeku membentuk gunung api api tameng (Shield Volcano). Kepulauan vulkanik Hawai (gambar 2.) dan Galapagos (gambar 3) adalah hasil dari proses hotspot.

Gambar 2. Kepulauan Hawai dan prorses pembentukannya.

Gambar 3. Pembentukan Kepulauan Galapagos

Gunung api zona Divergen

Zona Divergen adalah zona dimana lempeng-lempeng kerak bumi bergerak berlawanan arah atau saling menjauh akibat adanya tekanan dari arus konveksi magma pada astenosfer. Proses ini disebut dengan pemekaran (spreading). Pemekaran ini meninggalkan celah celah kosong (rekahan/fracture) yang membuka ruang bagi magma untuk naik ke permukaan kerak.  Magma yang bersifat basaltik dan encer membentuk tameng-tameng lava basa di sepanjang jalur pemekaran.
  1. Di tengah Samudera proses ini akan membentuk pematang-pematang tengah samudera (Mid Oceanic Ridge, MOR), gambar 4. Disepanjang MOR akan terbentuk gunung api - gunung api bawah laut dan sebagian muncul di permukaan laut membentuk daratan vulkanik dengan gunung api aktifnya. Pembentukan gunung api pada jalur ini juga dapat berkembang menjadi strato volcano seperti Gunung Pico di Kepulauan Azuros, Protugal, gunung Eyjafjoelldi dan gunung Grimsvotn  di pulau vulkanik Islandia (Iceland), lihat gambar 4.
    Gambar 4. Letak Kepulauan vulkanik Azuros dan Islandia pada Mid-Atlantic Ridge atau Pematang Samudera Atlantik
  2. Tidak hanya di samudera, pemekaran atau rifting atau zona divergen juga terdapat di Benua Afrika (gambar 5). Pemekaran ini akan menjadi cikal bakal pemisahan atau pembelahan benua Afrika menjadi dua bagian, Jalur-jalur pemekaran membentuk lembah-lembah yang disebut dengan rifting valey menjadi jalur sungai besar dan danau di Africk (Danau Victoria). Jalur-jalur yang dibentuk oleh pemekaran akan meningalkan fractures atau rekahan yang akan terisi oleh magma. Sepertihalnya di sepanjang MOR, magma yang naik ke permukaan di sepanjang jalur pemekaran juga akan membentuk tameng-tameng lava gunung api (shield volcano) dan dapat berkembang menjadi strato volcano, diantarnya yang terkenal adalah Gunung Kenya dan Gunung Kilimanjaro (Gunung api tertinggi di dunia) di Tanzania. Seperti halnya gunung api yang terbentuk pada zona pemekaran/spreading/divergen, maka pada umumnya Gunung Kenya dan Kilimanjaro bertipe basaltik meskipun berbentuk starto volcano, lihat BENTUK-BENTUK GUNUNG API.

Gambar 5. Divergen, pemekaran benua Afrika dan sebaran gunung api di sepanjang pusat pemekaran.

Disarikan dari berbagai sumber
(ysr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar