Kamis, 15 Mei 2014

MENGAPA GEMPA.....? Bercerita tentang lempeng tektonik bumi


Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendengar gempa disuatu tempat, di lain kesempatan kita juga mendengar gempa di daerah lain, kemudian gempa di beberapa tempat pada akhirnya berujung bencana, meluluhlantakkan suatu kota, menghasilkan kekacauan dan banyak korban meninggal dan luka-luka. Namun yang menjadi poin bagi kita pada kesempatan ini  adalah "Kenapa bumi berguncang, kenapa terjadi gempabumi."

Sebelum dapat memahami kenapa ada gempa mari kita perhatikan interior bumi pada gambar berikut.
Gambar 1. Potongan 3Dimensi bumi
Gambar 2. Penampang lapisan bumi



  1. Earth crust (kerak bumi) disebut juga Litosfer karena terdiri dari bebatuan atau lapisan bumi yang terdiri dari batuan; Merupakan lapisan bumi paling luar, terdiri dari kerak samudra (Oceanic crust) dengan ketebalan berkisar 10-20 km dan kerak benua (Continental Crust) dengan ketebalan berkisar 80-100 km.
  2. Astenosfer; Lapisan dibawah litosfer ini berbentuk batuan setengah cair, merupakan bagian atas dari mantel bumi yang lebih dingin, dengan temperatur berkisar 1.200 derajat celcius.
  3. Mantel; Tersusun atas batuan cair (magma) dengan tempeartur sekitar 3.000 derajat celcius.
  4. Outer core atau Inti Luar; Tersusun atas logam cair, membangkitkan medan magnet bumi.
  5. Inner core atau Inti Dalam; Tersusun atas logam padat walaupun suhu disini mencapai 6.000 derajat celcius.
Catatan : Gabungan kerak bumi dan astenosfer yang aktif bergerak menghasilkan teori Tektonik Lempeng (Tectonic Plate ). Gabungan ini selanjutnya akan kita sebut Lempeng-lempeng kerak bumi.

Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa Lempeng-lempeng itu bergerak....

Mari pahami gambar-gambar berikut:

Gambar 3. Bentuk potongan-potongan kerak/lempeng bumi.
Gambar 4. Ilustrasi arus konveksi sebagai penyebab bergeraknya kerak/lempeng-lempeng bumi
Dari ilustrasi gambar dapat kita pahami bahwa  arus konveksi pada mantel mendorong astenosfer dan menyebabkan bergeraknya astenosfer sehinga ikut mendorong pergeraknya lapisan litosfer yang mengambang diatasnya. Begrgeraknya astenosfer dan listosfer secara bersama-sama inilah yang disebut dengan pergerakan lempeng pada teori Lempeng  (Tektonic Plate). 

Seperti ilustrasi pada gambar 3 dan gambar 4 diketahui bahwa lempeng-lempeng bumi yang tersusun seperti permainan Puzzel aktif bergerak akibat adanya tekanan dari dalam bumi karena adanya arus konveksi dari mantel. Pergeraknya kepingan-kepingan puzzle tersebut menyebabkan adanya interaksi antar lempeng pada bagian tepi-tepinya atau pada batas lempeng (plate boundary) baik berupa tabrakan, gesekan pada bagian tepi puzzle atau bergerak saling menjauh. Uraiannya adalah sebagai berikut:
  1. Divergent, dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh sehingga menyebabkan pemekaran. Disebut juga constructive boundary karena pada saat terjadi pemekaran magma naik ke permukaan mengisi bagain-bagian tepi yang kosong membentuk lapisan-lapisan batuan muda (baru).  Umum terjadi ditengah samudera. Pusat  pemekaran di tengah samudera umumnya membentuk punggungan tengah samudera yang disebut juga Mid Oceanic Ridge (MOR).  Silahkan lihat Gambar 6. Pada batas divergen akan sering terjadi gempabumi namun tidak sesering atau sehebat pada jenis batas lempeng convergen dan transform.
  2. Convergent atau saling bertabarakan, batas ini juga disebut dengan destructive boundary karena pada bagian-bagian tepi yang bertambarakan akan mengalami penghancuran (ribuan tahun loo) melalui proses patahan dan gempa bumi.
    • Collision (Kolisi), tabrakan lempeng-lempeng sejenis, misalnya benua dengan benua (seperti benua India dengan Benua Asia-Eropa (Eurasian Plate) yang membentuk pegunungan Himalaya, atau samudera dengan samudera namun jarang dijumpai di muka bumi. Gambar 5.
    Gambar 5. Collision atau tabrakan Lempeng Benua India dengan Lempeng Benua Eurasia (Asia-Eropa)
    • Subduction (Subduksi), Gambar 6, tabrakan lempenglempeng beda jenis, yaitu antara lempeng benua dengan samudera. Karena lempeng samudera lebih tipis namun berat jenisnya lebih besar (tersusun oleh bebatuan yang mengandung logam-logam berat) maka lempeng samudera akan menyelinap (subduct) masuk ke bawah kerak benua, maka bagian ujung kerak samudera yang masuk ke dalam mantel bumi akan meleleh dan lelehan ini akan naik ke permukaan bumi melalui celah celah pada kerak benua dan membentu gunungapi. Maka, di sepanjang zona subduksi ini akan terbentuk gunungapi-gunungapi aktif membentuk cincin api mediterania (Mediteranian Ring of fire) dan cincin api pasifik (Pasific Ring of Fire). Di Indonesia, Subduksi terjadi di sepanjang palung Sunda (Perairan Barat Sumatera di bawah kepulauan Nias-Mentawai hingga perairan Selatan Jawa). Gempa-gempa besar di sepanjang zona subduksi ini sebagian juga dapat  (BISA IYA BISA TIDAK) memicu Tsunami seperti yang pernah terjadi di Aceh (2004), Pagai Selatan (2010), Pangandaran (2006), Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat (1992). Silahkan klik Tsunami untuk penjelasan tentang tsunami.
     
    Gambar 6. Divergent Boundary dan Convergent-Subduction Boundary.
  3. Transform atau saling bergesekan atau bersenggolan, saling bergerak searah ataupun berlawan arah secara mendatar dengan kecepatan berbeda. Batas ini sering juga disebut Conservative Boundary, Daerah ini akan sering mengalami gempabumi hingga gempabumi merusak, menghasilkan patahan-patahan besar dan kecil di sekitar batas lempeng. Contoh dari Transform Boundary ini adalah batas Lempeng Samudera Pasifik dengan Lempeng Benua Amerika Utara yang menghasilkan patahan besar San Andreas (San Andreas Fault) yang terkenal.
    Gambar 7. Transform Boundary, Batas trasnsform lempeng Samudera Pasifik dan Lempeng Benua Amerika Utara, menghasilkan Patahan San Andreas. Kedua Gambar tanpa perbandingan skala. 
Demikianlah Penjelasan umum dan mendasar kenapa terjadi pergerakan lempeng bumi yang bertanggung jawab terhadap proses terjadinya gempabumi.


Note : All pictures taken from internet and some of them edited by writer.


(ysr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar